Buffon Optimis Juve Jadi Protagonis Lagi Di Liga

HANYA JUVE,- Start jelek di awal musim ini menciptakan Juventus jauh dari papan atas. Akan tetapi, Gianluigi Buffon meyakini bila Bianconeri bakal serentak kembali menjadi aktor penting di liga.

Juventus pernah menjalani awal masa yg tidak baik sesudah tidak berhasil menang di tiga laga pertama. Pemenang Serie A dalam empat periode terakhir itu mesti menunggu sampai giornata keempat buat mendapati kemenangan pertamanya.

Belakangan Juventus telah menunjukkan sinyal positif dgn tak terkalahkan di tiga laga terakhir. Tetapi hasil-hasil tersebut tetap belum sanggup mengambil Juventus ke papan atas. Mereka tetap terhenti di peringkat ke-12 dgn 12 poin dari sembilan laga.

Buffon menilai Juventus sekarang yaitu tim yg sedang dalam musim transisi sesudah sejumlah perubahan yg berlangsung di dalam skuat. Namun ia percaya Juventus dapat cepat kembali ke papan atas.

"Kami merupakan tim yg sedang dibangun, yg menemukan keseimbangan yg cocok & menyempurnakannya, yg dapat serentak menghadirkan hasil," papar Buffon dalam acara Rai 'Che tempo che fa' seperti dilansir Football Italia.

"Saya tak tahu apakah kami bakal mengambil diri kami kembali menjadi pemenang di Italia, namun kami jelas bakal menjadi protagonis lagi," tambahnya.

Buffon yg waktu ini telah menginjak umur 37 th itu tetap belum berpikir soal gantung sepatu. Penjaga Gawang internasional Italia itu tetap mau main paling tidak hingga tiga thn lagi.

"Target & mimpi merupakan konsisten bermain hingga 2018, walau sesudah umur 32 atau 33, th berjalan seperti tujuh kali lipat, seperti yg terjadi terhadap anjing!" kelakar Buffon.

"Sejak aku kecil, perihal yg menggerakkan aku yakni semangat buat sepakbola. Semakin dewasa, Kamu menyadari bahwa yg paling menarik Kamu merupakan tantangan," lanjutnya.

"Saya tetap menikmati bertanding. Aku tetap belum berpikir soal apa yg dapat aku jalankan sesudah ini, aku tetap belum miliki ilham," menurutnya melanjutkan.

Juventus Hanya Fokus Cari Kemenangan Saja


HANYA JUVE,- Pelatih Juventus Massimiliano Allegri meminta para pemainnya konsentrasi memenangi laga demi laga saja diwaktu ini. Soal menyusul para rival dapat dipikirkan usai Natal kelak.

Juve belum lumayan konsisten buat menapak naik di papan klassement Serie A sejauh ini. Mereka tetap mandek di posisi 12 klasemen dgn nilai 12 dari sembilan pertandingan.

Hingga sekarang, Bianconeri baru memetik tiga kemenangan & tiga hasil imbang. Dalam lima laga terakhir, 'Si Nyonya Besar' tetap naik turun. Mulai Sejak dari imbang kontra Frosinone, kalah dari Napoli, menang atas Bologna, lalu imbang dgn Inter Milan, & terakhir mengatasi Atalanta di akhir minggu tempo hari.

Dengan koleksi 12 poin, Juve kala ini tertinggal delapan angka dari AS Roma di puncak klasemen. Sementara dari tim-tim lima besar, mereka tertinggal enam poin.

Bagi Allegri, waktu ini yg terpenting merupakan kembali menemukan konsistensi, dimulai disaat bertandang ke Sassuolo, Kamis (29/10/2015) dinihari WIB. Perkara menguber para rival dapat dipikirkan sesudah mengetahui posisi tim pada akhir Desember kelak.

"Pertama kami mesti coba memenangi laga yang lain, ialah besok. Seterusnya kami dapat bersiap utk derby pada Sabtu kelak. Tidak ada gunanya sejak mulai menghitung-hitung klasemen & jadwal," kata Allegri dikutip Football Italia.

"Kami mesti menjalani laga satu per satu & menyaksikan di mana posisi kami disaat Natal, pun berapa poin kami. Apabila kami tampil baik diwaktu itulah kami dapat memikirkan soal menguber lawan-lawan."

"Klasemen menunjukkan waktu ini favoritnya ialah mereka yg di depan kami. Roma di depan, lalu Lazio, Napoli. Kami butuh punya motivasi gede, faktor mula-mula ialah memperbaiki posisi kami, & aku rasa laga besok akan penting utk liga."

"Setelah itu kita dapat saksikan. Apakah seluruh tim lain di depan kami menang, dulu kami tak sanggup menguber mereka. Kami mesti coba berpikir soal memenangi laga kami sendri, baru menonton ke yg yang lain," tandasnya.

Pereyra Menepi Selama 40 Hari Kedepan ?


HANYA JUVE,- Juventus tidak bakal bisa menurunkan salah satu gelandangnya, Roberto Pereyra, dalam beberapa minggu ke depan. Pereyra mengalami cedera paha & diperkirakan absen hingga bln Desember akan datang.

Pereyra ditarik ke luar pada babak perdana ketika Juve mengalahkan Atalanta 2-0 di Juventus Stadium, Pekan (25/10/2015) lalu. Dirinya mengalami masalah di paha kanannya & digantikan oleh Kwadwo Asamoah.

"Roberto Pereyra menjalani sensor medis pada hri ini, yg mengungkap adanya robek tingkat ke-2 di otot semimembranosus di paha kanannya," catat Juventus dalam opini di website resminya.

Juve memperkirakan Pereyra akan perlu waktu kira kira 40 hri utk memulihkan diri & kembali ke arena lapang hijau. Dengan begitu, gelandang berumur 24 thn itu dapat absen di sepanjang bln Nopember & mungkin dapat kembali bermain di bln Desember.

Pereyra akan absen pada banyaknya laga mutlak, antara lain melawan Torino (31/10), Borussia Moenchengladbach (3/11), AC Milan (21/11), & Manchester City (25/11). Ia serta tidak mampu membela negaranya dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Brasil (12/11) & Kolombia (17/11).

Pereyra, yg direkrut dari Udinese pada th dulu, sudah tampil pada sembilan pertandingan dgn Juve pada musim ini, lima di antaranya sbg starter.

Terkait Dybala, Prandelli Bela Allegri


HANYA JUVE,- Akibat sering mencadangkan Paulo Dybala, Massimiliano Allegri pernah mendapati kritik. Tetapi, eks pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, mengaku mendalami ketentuan Allegri tersebut.

Kritik tersebut datang dari Presiden Palermo, Maurizio Zamparini, yg menyatakan bahwa Allegri sudah "merusak" Dybala. Dirinya bahkan menyarankan penyerang asal Argentina itu cepat angkat kaki dari Juventus seandainya situasi tidak membaik.

Kendati begitu, Prandelli menyebutkan bahwa ketentuan Allegri mampu dimengerti. Di club segede Juventus, kata Prandelli, Allegri mesti merotasi pemain depan yg sama bagusnya.

"Mengingat banyaknya duit yg diinvestasikan Juventus padanya (32 juta euro), dirinya jelas salah satu pemain terpenting di Serie A, & ia telah menunjukkan bahwa beliau mampu jadi pemain hebat," tutur Prandelli pada Calciomercato.

"Kalau menyaksikan jumlah penampilannya, aku serta tak paham kenapa Allegri dikritik, mengingat ia yakni striker yg paling sering dimainkan. Di luar itu, si pelatih pun mesti mengatur siapa yg ia mesti mainkan di antara enam pemain depan hebat yg dimilikinya," kata Prandelli.

Sejak didatangkan dari Palermo, Dybala sudah tampil 12 kali dalam seragam Juve, enam di antaranya yang merupakan starter. Sejauh ini, ia sudah menyumbangkan lima gol.

Juventus Bidik Ezequiel Lavezzi


HANYA JUVE. Seiring dengan kurang bagusnya performa Juventus di awal-awal musim ini sekaligus untuk lebih mempertajam lini depan, pihak Juventus mulai membidik bomber asal Argentina yang kini masih berseragam PSG, Ezequiel Lavezzi. Pihak Juventus di kabarkan sudah menemui agen sanga pemain.

Dengan kepergian Carlos Tevez sang top scorer Juventus musim lalu, lini depan Juventus terlihat kurang tajam dengan hanya mencetak 8 gol dari delapan pertandingan. Sementara top skor Juventus di pegang oleh Paulo Dybala dengan 3 golnya di Serie A.

Juventus masih kekurangan daya gedor tambahan. Oleh sebab itu, mereka mulai membidik Lavezzi.

Di musim ini Lavezzi baru melakoni 9 pertandingan bersama PSG dan 7 diantaranya harus di awali dari bangku cadangan dengan torehan 1 gol.

Alejandro Mazzoni, Agen Lavezzi dikabarkan oleh Football Italia sudah berada di Turin untuk menemui pihak Juventus.

Salah satu penghalang kepindahan Lavezzi adalah gajinya yang terbilang sangat tinggi. Hal ini pula yang membatalkan proses transfer Lavezzi ke Inter Milan di musim panas kemarin dan Lavezzi lebih memilih bertahan di PSG.

Kabarnya PSG akan melepas bomber eks Napoli itu seharga 20 juta euro pada klub mana saja yang menginginkannya.